reaksi kimia

Reaksi Kimia Proses Perubahan yang Biasanya Menyertainya

Didalam ilmu kimia, khususnya jika berbicara tentang reaksi kimia, kita tidak hanya memperhatikan / peduli dengan apa yang bereaksi, tetapi juga seberapa cepat reaksi kimia tersebut terjadi.

Kita ambil contoh proses pelarutan gula dalam suatu air dingin tentu juga berbeda dengan air panas yang mungkin memakan waktu beberapa menit.

Contoh lainnya mungkin reaksi yang terjadi di dalam bubuk mesiu yang meledak sangatlah cepat dalam hitungan detik. Semua itu menggambarkan bahwa laju kimia memegang peranan penting dalam ilmu ini.

reaksi kimia

Sekarang pertanyaannya adalah seberapa cepat laju dalam suatu reaksi kimia tersebut?

Biar lebih mudah dimengerti lagi mari kita gambarkan dengan contoh lagi.

A -> Hasil Reaksi

Huruf disebelah kiri panah biasa kita sebut dengan reaktan, dan laju reaksi Ra adalah laju habisnya reaktan A seiring dengan waktu. biasanya satuan yang diberikan adalah mol / detik.

Jika A berada di dalam suatu larutan, laju biasanya mengacu pada perubahan konsentrasi atau mol per liter per detik. Sedangkan jika A adalah gas, maka laju mengacu baik pada konsentrasi maupun tekanan parsial yang jumlahnya kurang lebih sama.

Cukup prolognya tentang laju kimia, hal ini sengaja kami tulis supaya pembaca nanti lebih memahami lebih jauh tentang reaksi kimia.

Kembali lagi ke topik sesuai judul. Apa itu reaksi kimia?

Reaksi kimia menurut definisi adalah peristiwa perubahan kimia dari reaktan (dalam contoh diatas merupakan huruf A yang berada di sebelah kiri tanda panah) menjadi suatu hasil reaksi atau biasa disebut dengan produk.

Berikut ini adalah contoh sederhana mengenai reaksi kimia terjadinya api.
CH2O (s) + O (g) -> CO2 (g) + H2O (g)

Contoh lain yang sangat terkenal adalah reaksi kimia terjadinya hujan asam :
S (s) + O2 -> SO2 (g)
2SO2 + O2 (g) -> 2SO3(g)
SO3 (g) + H2O(l) -> H2SO4 (aq)

Baca:  Autoklaf: Prinsip Kerja, Jenis, Fungsi, Bagian, Cara Penggunaan, Cara Kalibrasi, dan Cara Pemeliharaan Pada Autoklaf

dimana lambang di dalam kurung tersebut merupakan fase dari zat bersangkutan dimana s melambangkan fase padat (solid) sedangkan g melambangkan fase gas dan l merupakan lambang liquid.

Dari uraian pada prolog diatas mengenai laju reaksi, kita sudah bisa membayangkan bahwa di dalam reaksi kimia akan terjadi perubahan. Dan berikut ini perubahan yang dapat terjadi sebagai indikasi dari adanya reaksi kimia.

  1. Proses terbentuknya gas
    Adanya gas ini biasanya disertai dengan timbulnya bau yang khas. Contoh reaksi pembenukan api diatas mungkin dapat mewakili point 1 ini.
  2. Proses pembentukan endapan
    Hal ini dapat terjadi jika suatu reaksi menghasilkan zat yang sukar / tidak larus dalam air (pelarut)
  3. Proses perubahan suhu
    Suatu reaksi selalu disertai dengan proses pelepasan ataupung penyerapan kalor sehingga hal ini akan mengakibatkan terjadinya perubahan suhu.
  4. Proses perubahan warna
    Bebarapa reaksi antar reaktan menghasilkan produk yang mungkin berbeda warna dari warna reaktan itu sendiri.

Empat point yang disebutkan diatas terkadang memang tidak bisa dipantau dengan kasat mata, contohnya reaksi perubahan larutan buffer akibat pengaruh suhu yang mempunyai dampak pada berubahnya nilai ph itu sendiri terkadang amat sulit diamati dengan keempat parameter diatas.

Kami merupakan penyedia jasa pembuatan meja laboratorium dan furniture laboratorium yang dapat dibuat custom. Jika Anda tertarik ingin menggunakan produk kami. Silahkan hubungi kami.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.