Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan tentang macam-macam gelas kimia yang digunakan di Laboratorium dan apa saja fungsinya. Hal tersebut penting dipelajari sebab peralatan tersebut dapat menentukan keberhasilan penelitian maupun praktikum serta keselamatan para laboran.
kami akan menjelaskan tentang gelas kimia yang biasa digunakan untuk mengambil, memindahkan atau pengukur larutan atau cairan dari satu wadah ke wadah lain.
Daftar dan Fungsi Gelas Kimia
Adapun daftar dan fungsi gelas kimia tersebut diantaranya:
Pipet Ukur
Pipet ukur mengukur memiliki fungsi untuk memindahkan cairan atau larutan dan itu adalah ke wadah yang lain secara terukur.
Pipet Volumetrik
Pipet volumentrik atau Pipet gondok kenapa disebut Pipet gondok, karena pada bagian tengahnya berbentuk mengembang sehingga disebut juga sebagai Pipet gondok.
Pipet volumetrik ini memiliki fungsi untuk mengambil atau memindahkan cairan atau larutan dengan satuan ukuran tertentu dengan ketelitian yang tinggi. Dimana satu alat Pipet volumetrik hanya memiliki satu ukuran saja.
Buret
Buret memiliki fungsi untuk mengukur volume atau meneteskan sejumlah Reagen atau pereaksi cair dalam Eksperimen yang memerlukan ketelitian yang tinggi misalnya untuk Titrasi.
Pipet Tetes
Pipet tetes fungsinya untuk memindahkan larutan atau cairan dengan volume kecil tanpa perlu diperhatikan volumenya.
Labu Ukur
Labu ukur memiliki satu ukuran untuk satu macam Labu ukur, ukurannya beragam umumnya di pasaran tersedia ukuran dari 5 ml hingga 5 liter.
Gelas kimia ini memiliki fungsi untuk membuat, menghomogenkan, dan mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu.
Labu Erlenmeyer
Labu erlenmeyer ini terdiri dari dua macam yaitu Erlenmeyer tanpa tutup dan Erlenmeyer bertutup yang biasa disebut juga dengan Erlenmeyer asah. Labu Erlenmeyer ini memiliki beragam ukuran dari mulai 25 ml hingga 2000 ml atau 2 liter.
Erlenmeyer tanpa tutup atau biasa disebut juga dengan Erlenmeyer memiliki fungsi sebagai wadah untuk mencampur atau mereaksikan senyawa kimia, menampung larutan pada proses Titrasi, dan melarutkan serta menghomogenkan bahan-bahan media untuk uji Mikrobiologi.
Berikutnya adalah Erlenmeyer bertutup atau yang biasa disebut juga dengan Erlenmeyer asah. Erlenmeyer asah ini memiliki fungsi untuk mencampur senyawa kimia dengan pengocokan kuat dapat pula dihubungkan dengan alat Ekstraksi dan alat Destilasi untuk menampung larutan hasil Ekstraksi atau Destilasi.
Gelas Piala
Gelas piala atau Beaker glass, Gelas piala ini di pasaran memiliki beragam ukuran mulai dari 50 ml hingga 5 liter. Gelas kimia ini memiliki fungsi sebagai wadah untuk mencampur larutan, melarutkan zat padat menjadi larutan cair, dan memanaskan larutan.
Soxhlet
Soxhlet berfungsi untuk mengekstraksi lemak pada bahan makanan. Prinsip kerja Soxhlet adalah dengan memisahkan suatu komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang-ulang dengan menggunakan pelarut tertentu.
Kondensor
Pendingin atau Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap atau merubah dari uap atau gas menjadi cair. Kondensor ini biasanya digunakan untuk proses Destilasi atau Ekstraksi menggunakan Soxhlet.
Dimana pada Kondensor terdapat aliran uap hasil reaksi dan aliran air sebagai pendingin untuk mempercepat proses pengembunan uap hasil reaksi menjadi cair.
Labu Didih
Labu didih berfungsi sebagai wadah campuran zat cair yang akan di Destilasii atau dapat juga sebagai wadah penampung hasil Destilasi.
Gelas kimia dari Labu didih ini memiliki dua macam yaitu Labu didih dengan dasar bulat dan Labu didih dengan dasar datar.
Corong Pisah
Corong pisah ini berfungsi sebagai alat Ekstraksi bahan cair untuk memisahkan beberapa komponen dalam campurannya antara dua fase dari Densitas yang berbeda.
Botol Timbang
Botol timbang ini memiliki fungsi sebagai wadah untuk menimbang zat terutama zat cair yang bersifat Higroskopis dan biasanya juga digunakan untuk penetapan kadar air menggunakan metode oven.
Desikator
Desikator atau yang disebut juga dengan Eksikator. Desikator memiliki dua macam yaitu Desikator biasa dan Desikator vacuum.
Desikator sering digunakan dalam analisa untuk menetapkan kadar air dengan bantuan Silica gel di dalamnya. Silica gel ini berfungsi sebagai zat menguap yang dapat mengikat air yang ada di dalam sampel. Sehingga Desikator memiliki fungsi untuk menghilangkan air pada suatu zat.
Sedangkan Desikator vacuum untuk menggunakannya memerlukan tambahan alat vacuum yang berfungsi untuk menghisap semua air yang ada dalam suatu zat.
Kaca Arloji
Kaca arloji ini berfungsi untuk wadah menimbang bahan kimia, wadah mengeringkan bahan kimia pada Desikator, sebagai penutup Beaker glass, dan untuk menguapkan zat cair dalam jumlah yang kecil.
Karena kaca arloji ini memiliki cekungan sehingga dapat digunakan untuk menguapkan zat cair dalam jumlah yang kecil.
Corong
Corong ini berfungsi untuk memindahkan atau memasukkan zat cair ke dalam wadah yang memiliki dimensi pemasukan zat yang kecil.
Misalnya memindahkan larutan ke dalam Labu ukur, dimana kita ketahui Labu ukur ini memiliki dimensi lubang untuk memasukkan zat yang sangat kecil sehingga dibutuhkan bantuan Corong.
Selain itu Corong juga berfungsi untuk membantu proses penyaringan. Misalnya untuk penyaringan penetapan kadar lemak dimana sampel yang telah dihidrolisis dengan larutan asam disaring menggunakan kertas saring yang diletakkan pada Corong.
Piknometer
Piknometer ini memiliki fungsi untuk mengukur nilai Massa jenis atau Densitas zat atau larutan.
Demikianlah pembahasan mengenai gelas kimia, semoga bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman tentang gelas kimia yang ada di Laboratorium.
Sumber: Catatan Kimiaku
Sumber gambar:
https://www.youtube.com/c/ChemicalSheet/
https://www.youtube.com/c/STFIBandung
https://www.youtube.com/watch?v=gWgFazIaiQI
https://www.youtube.com/watch?v=No79Tyf6ERY
https://www.youtube.com/watch?v=ptMaV1nPwqM
https://www.youtube.com/watch?v=tlfOfW5O9co
https://www.youtube.com/watch?v=YlYW_37WI0Q&t=56s