Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan terkait sebuah materi berupa salah satu alat atau instrumen yang sering digunakan dalam praktikum di Laboratorium yakni Bunsen.
Bunsen atau biasa disebut pembakar spiritus sering digunakan dalam proses pembakaran dan pemanasan pada pengujian di laboratorium. Bentuknya seperti labu ukur namun bagian bawahnya lebih lebar daripada labu ukur dan di bagian atas terdapat bagian mulut.
Berikutnya terdapat porselen tahan panas yang berfungsi sebagai penyangga sumbu, sumbu ini memiliki sifat daya kapilaritas yang sangat tinggi.

Fungsi Bunsen
Fungsi Bunsen yakni digunakan sebagai sumber panas dalam banyak kepentingan laboratorium yang berfungsi untuk memanaskan larutan, mengubah fasa zat, uji nyala, sterilisasi sederhana, dan lain-lain.
Cara Penggunaan Bunsen
Selanjutnya kami akan menjelaskan cara penggunaan Bunsen, yakni sebagai berikut:
- Masukkan corong dalam bagian mulut Bunsen.
- Tuangkan spiritus hingga 3/4 bagian dari Bunsen (jangan diisi terlalu penuh untuk menghindari ledakan keatas).
- Masukkan sumbu ke dalam Bunsen dan biarkan hingga terendam oleh cairan dari spiritus.
- Untuk menyalakan sumbu, gunakan korek api gas atau korek api kayu.
- Selanjutnya nyalakan api. (Letakkan Bunsen pada ruangan yang terhindar dari angin dan udara agar menjaga api tetap menyala).
- Bila sudah selesai menggunakan Bunsen, matikan api dengan cara menutupnya dengan penutup Bunsen. (Hindari mematikan api dengan cara meniup karena terlalu beresiko tinggi).
Itulah tadi penjelasan terkait Bunsen baik dari pengertian, fungsi, dan cara penggunaan Bunsen. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.